Apa ini?

Ku bungkus dan ku telan,
nyeseg memang, buntalan sebesar itu, juga isi yang, mungkin aku sendiri ga akan bisa menelan kalau membayangkan bentuknya. Tapi ya hanya aku yang bisa menelan, orang lain? tidak. Terlalu pahit mungkin, atau terlalu kasar di tenggorokan, atau terlalu besar untuk mulut manusia yang sebesar ini.
Ku bungkus dan ku telan,
ingin rasanya pingsan saja, atau tidur setahun seperti ular, biar bungkusan itu berjalan di kerongkonganku yang sempit tanpa terasa. Tau-tau udah di perut gitu aja.
Tapi,
apa hebatnya kopi tanpa kita merasakan pahitnya.

menghela nafas, panjang...
ooooommmmmmmmmmmmmm....... satu mantra budha ku ucapkan sambil bermeditasi merasakan getaran alam semesta... ooommmmm.......

Ku bungkus dan ku telan,
bersama nafas panjang yang mungkin saja segera menghabis. bersama mantra yang selalu ku ucapkan, bersama terbersihkannya cakra-cakra yang sinarnya memburai seperti usus arya penangsang yang terburai oleh kerisnya sendiri. bersama...
bersama sesak nafasku sendiri yang tak kuasa menahan ngeri..
yaa.. hanya aku sendiri yang paham, mungkin..

Salah siapa?
aku ingat ralph marston bicara, "tidak perlu menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi padamu, itu hanya akan membuat semua lebih buruk." "If you fall, improve, improve!"

eh.. mungkin ini jalan menuju kehampaan, hampa.. bukan kosong,
"ehmm kau harus bisa bedakan hampa dan kosong ya.." masih tergiang juga kata-kata orang tua di sebuah halte bus di jakarta yang secara tak sengaja ku temukan.
"Mungkin kamu akan segera mati nak" begitu dia bilang..

0 comments:

Copyright © 2008 - life - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Blogging4